Selasa, 16 Desember 2014

Apis Dorsata, Si Lebah Madu Raksasa

Apis dorsata, demikian nama salah satu species lebah madu ini. Apis dorsata tersebar di hutan-hutan tropis daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti India, Nepal, Thailand, Vietnam, Philipines dan Indonesia. Di Indonesia sendiri Apis dorsata ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian dan NTB hingga NTT. Di Pulau Jawa lebah jenis ini sudah jarang ditemukan. Di Kalimantan Apis dorsata dikenal dengan manye/muanyi, di Jawa dikenal dengan tawon gong, di Sunda dikenal dengan tawon odeng, di daerah Sumetara Barat disebut labah gadang  atau labah jawi dan di Tapanuli dikenal dengan sebutan harinuan. Jumlah koloni lebah Apis dorsata di dunia diperkirakan sekitar 30 ribu koloni lebah.
Peta penyebaran lebah Apis dorsata
Peta penyebaran lebah Apis dorsata
Apis dorsata dikenal sebagai lebah madu raksasa (giant honey bee) karena ukurannya yang jauh lebih besar dari species lebah lainnya seperti Apis indica atau Apis cerena dan Apis mellifera. Dua species lebah madu yang disebutkan terakhir adalah jenis lebah madu yang biasa diternakkan. Panjang badan lebah pekerja Apis dorsata sekitar 1,9 cm.
Species lebah
Species lebah
Lebah Apis dorsata biasanya membuat sarang di tempat terbuka dan berada diketinggian, seperti di pohon-pohon besar, dinding-dinding batu dan sebagainya. Pohon yang paling favorit untuk lebah ini bersarang di hutan Sumbawa dikenal sebagai pohon boan. Dalam satu pohon, biasa terdapat puluhan koloni lebah yang membuat sarang. Satu koloni lebah bisa mencapai berjuta-juta ekor jumlahnya.
Sarang lebah Apis dorsata berbentuk satu sisiran vertikal yang menggantung dengan ukuran yang bisa mencapai  1 meter dengan berat mencapai 20 kg per sarang. Bahkan kalau koloni nya lebih besar, madu yang dihasilkan bisa mencapai 30 kg per sarang. Apis dorsata adalah lebah madu yang sangat produktif dalam menghasilkan madu. Apis dorsata   dapat membuat sarang dan madu dalam waktu 2-3 bulan setelah sarang lebah dipanen. Dengan proses panen lestari yang dilakukan oleh petani madu hutan, dalam sebulan bisa dilakukan 2 kali panen pada sarang yang sama. Sebagai pembanding, lebah ternak biasanya butuh waktu hingga 6 bulan untuk menghasilkan 10 frame pada kotak sarang.
???????????????????????????????
Sarang koloni lebah Apis Dorsata di pohon boan, Batu Lanteh – Sumbawa
Apis dorsata merupakan lebah defensif dan hingga saat ini belum pernah berhasil diternakkan dalam stup. Bila terganggu, lebah ini menunjukkan perilaku defensif dengan menyerang secara berkawanan. Lebah tropis ini biasanya bermigrasi musiman, namun beberapa bukti menunjukkan bahwa lebah ini akan kembali ke lokasi sarang yang sama. Meskipun sifatnya agresif, masyarakat secara tradisional menggunakan spesies ini sebagai sumber madu seperti halnya masyarakat di Sumbawa, NTB.
Madu dari Apis dorsata punya kandungan antioksidan yang lebih tinggi daripada madu lebah ternak. Di dalam madunya pun terkandung bee pollen dan propolis. Madu dari Apis dorsata merupakan madu organik karena sumber makanannya adalah dari bunga-bunga yang tidak tercampur racun dari pestisida, karena lingkungan hidupnya di alam liar. Madu hutan dari apis dorsata yang paling terkenal bagus hasil madunya adalah yang berasal dari Sumbawa, diikuti madu dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Jawa.
Madu hutan dari daerah Batu Lanteh, Sumbawa, hasil madu dari lebah liar Apis dorsata yang di panen dengan proses panen lestari, diolah dengan sistem tiris dan melewati proses penyaringan.

https://depotmadu.wordpress.com/2014/01/

0 komentar:

Posting Komentar